Hawking, Ilmuan Yang Membuat Lubang Hitam Bersinar

Eddie Redmayne pemeran Stephen Hawking di film 2014 The Theory of Everything 

Hallo kawan-kawan yang mengaggumkan, akhir pekan adalah waktu yang tepat untuk sekedar bersantai atau sekedar melakukan kegiatan-kegiatan yang membuat kita hidup. Apapun cara kalian menikmati akhir pekan, semoga akhir pekan kalian menyenangkan, salam dari saya yang sekarang sedang berperang di planet mars, dan izin kan saya untuk bercerita.Cerita apa? Cerita kesuksesan sekelompok organisasi yang menamakan dirinya parpol X ,berhasil membomingkan Hastag UninstalJokowi. Tapi, apa itu penting? Ah tidak penting. Biarkan kaum mereka dan pendukungnya berlaga politis padahal aslinya puitis mempermalukan dirinya sendiri  dengan tindakan Fanatisme buta mereka. Apa cerita tentang sekelompok  pemuda yang ingin daerahnya maju namun menolak teknologi? Tapi apa itu penting? Tidak juga, tidak penting.Birakan mereka sadar dengan sendirinya bahwa menolak teknologi sama dengan menolak maju.Lupakan mereka, mari kitaberbagi hal yang lebih bermanfaat.       

 Saya mau cerita tentang ilmuan yang istrinya cantik, padalah tidak bisa berjalan, tidak bisa berbicara tapi tetap bisa bikin istrinya tertawa.Iya, dia adalah Stephen Wiliam Hawking, ilmuan fisika asal britania raya. Hawking dilahirkan di Oxford pada tanggal 8 januari 1942. Hawking dikenal sebagai ahli fisika kuantum karena karya-karyanya di bidang kosmologi,gravitasi kuantum dan Black Hole.

Hawking kecil, tumbuh seperti anak-anak pada umumnya. Ia pernah menempuh pendidikan formal di sekolah wanita St Albans High School for Girls di tahun 1950 hingga 1953 (Saat itu anak laki-laki diizinkan sbersekolah di sekolah wanita sampai usia 10 tahun) , di London. Memang setelah Hawking lahir, orang tuanya kembali tinggal di London setelah sebelumnya mengungsi ke Oxford saat ibunya sedang mengandung Hawking karna perang dunia kedua meletus.

Setelah usia 11 tahun, Hawking melanjutkan pedidikan di Sekolah St.Albans. Sewaktu sekolah, Hawking bukanlah anak yang diperhitungkan di kelas, dia tidak menonjol bahkan nilai-nilainya lebih buruk dari teman-temannya.

Hawking mulai tertarik dengan matematika setelah terinspirasi dengan guru matematikanya yang diketahui bernama Dikran Tahta. Semenjak itu Hawking mulai menekuni ilmu matematika dan ilmu alam. Atas saran Ayahnya, ia kemudian melanjutkan study di University Of Collage, Oxford, yang juga merupakan tempat ayahnya dulu menuntut ilmu.Hawking kemudian melanjutkan pendidikan di Cambridge University, namun tidak lama setelah menempuh pendidikan disana, ia mulai terserang gejala sklerosis lateral amiotrofik (ALS) yang akan membuatnya kehilangan kemampuan bergerak dan berbicara, bahkan dokter telah memvonis ia  hanya akan bertahan dalam waktu dua tahun.

Diluar dugaan, Hawking mampu bertahan jauh melebihi vonis yang di berikan dokter, ia bahkan tetap mampu menghasilkan karya-karyanya di bidang sains terutama bidang kosmologi.Hawking dikenal sebagai pribadi yang humoris dan sering beritndak penuh resiko  alias nekat. Hawking menikah dengan Jane wilde pada tahun 1965, namun bercerai pada tahun 1991 setelah memiliki 3 orang anak. Hawking kemudian menikah dengan perwatnya Elaine Mason pada oktober 1995 yang kemudian ia ceraikan  pada oktober 2006.Singkat cerita, Hawking meninggal pada tahun 2018 lalu.

Hawking Membuat Lubang Hitam Bersinar

Membahas riwayat hidup hawking, saya rasa tidak cukup denga satu artikel  dan juga sudah banyak sekali artikel yang membahas riwayat hidup atau biografi Hawking. Dalam artikel ini saya hanya ingin bercerita tentang satu dari sekian banyak karya Hawking yang di angggap sebagai salah satu penemuan terbesar di fisika modern.

Seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya, Einstein telah meramalkan adanya Lubang hitam yang merupakan objek dengan gravitasi terkuat di jagat raya ini. Para ilmuan termasuk Hawking sendiri sebelumnya telah sepakat bahwa, Lubang hitam merupakan fenomena yang kekal, tidak ada materi yang bisa keluar dari lubang hitam. Dalam postulat second law of black hole dynamics, Hawking berpendapat bahwa Black Hole tidak akan menyusut, berkurang ataupun hilang. Menurutnya,  massa dari Black Hole akan selalu bertambah seiring dengan semakin banyknya materi yang terperangkap.

Namun, saat setelah Hawking berkunjung ke moskow dan berdiskusi dengan fisikawan  Yakov Borisovich Zel'dovich dan Alexei Starobinsky yang berpendapat bahwa lubang hitam yang berputar seharusnya mengeluarkan partikel, hal ini mereka dasarkan atas prinsip ketidak pastian Heinsberg. Apa itu Ketidak pastian Heinsber? Sebentar saya Tanya google dulu.

Prinsip Ketidakpastian Heisenberg menyatakan bahwa adalah (hampir) tidak mungkin untuk mengukur dua besaran secara bersamaan, misalnya posisi dan momentum suatu partikel ^[1]. Paham? Tidak. Sama, saya juga tidak paham. Oke saya pahami sebentar.

Jadi, Ketidak pastian Heinsberg itu adalah ketidak cocokan pengukuran parameter kecepatan dan posisi koordinat suatu objek. Menurut Werner Heinsberg (1927), keakurasian kita dalam mengukur posisi koordinat suatu objek akan berbanding terbalik dengan tingkat keakurasian kita dalam mengukur kecepatan benda tersebut.Semakin akurat kita dalam mengukur koordinat suatu objek, maka akan semakin tidak akurat kita mengukur kecepatan objek tersebut.

Setelah mempelajari kembali secara metamatis  dan meneliti prinsip ketidak pastian Heinsberg, Hawking menemukan bahwa  postulat second law of black hole dynamics benar-benar salah.Hawking kemudian mempresentasikan penelitiannya dan mengkui kesalahan postulatnya sendiri . Hawking meramalkan bahwa lubang hitam memancarkan radiasi dan membuatnya bersinar, inilah yang kemudian dikenal dengan Radiasi Hawking.

Lalu, bagaimana sebenarnya terjadinya radiasi Hawking?

Jadi begini, menurut ilmu mekanika kuantum, ruang hampa sebananya tidak benar-benar hampa (kosong). Karena, di ruang hampa terdapat partikel-partikel virtual yang timbul dan luruh dalam waktu yang sangat cepat. Pasangan parikel tersebut terdiri dari partikel yan bermuatan positif dan negatif.

Biasanya, pasangan parikel virtual di ruang hampa tersebut akan bersentuhan dan luruh dalam waktu bersamaan, hal ini karena kedua partikel dengan muatan yang berlawanan akan saling meniadakan (pelajaran kimia SMA kelas 1).Munculnya partikel-partikel tersebut sampai meluruh terjadi dalam waktu yang sangat cepat, hitungan mikro detik.Namun, hal berbeda saat partikel tersebut masuk ke daerah lubang hitam.

Dalam lubang hitam ada yang namnya Event Horizon. Event Horizon merupakan batas ruang waktu di lubang hitam. Sederhananya batas aman garvitasi lubang hitam. Jika partikel virtual tadi timbul di Event Horizon, maka pasangan partikel tersebut akan terpisah akibat gravitasi kuat dari pusat lubang hitam. Partikel yang bermuatan negatif akan tertarik ke pusat lubang hitam dan menjadi bagian dari luabng hitam, sementara partikel yang bermuatan positif akan terlempar keluar setelah sebelumnya terpanaskan sehingga mengasilkan pancaran cahaya yang disebut Radiasi Hawking.

Sekian cerita dari saya hari ini. Tulisan ini saya buat berdasarkan artikel-artikel yang telah saya baca kemudian saya olah dan saya tulis ulang. Kesalahan fakta dalam tulisan ini sangat mungkin terjadi.Sebagai penulis, tentu saja saya minta maaf dan terbuka untuk kritik dan saran jika terdapat kesalahan yang kalian temukan di tulisan ini. Semoga tulisan ini bermanfaat, lebih bermanfaat dari berdebat dengan kawan sendiri hanya karna berbeda pilihan capres. Percayalah kawan, bukan nomort 1 atau nomor 2 yang akan merubah negeri ini. Karna pada dasarnya kemenangan no 1 atau nomor 2 hanya pilihan kiblat ekonomi Indonesia ke kaum sosialis atau kapitalis.Indonesia akan maju di tangan pemudanya yang peduli dengan kemajuan dunia, belajar untuk mengejar ketertinggalan bangsa di bidang teknologi. Cukup amati, teliti dan pilih. Tidak perlu berdebat dan berusaha meyakinkan orang lain.

[1].https://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip_ketidakpastian_Heisenberg

Image source :

1.https://people.com/human-interest/stephen-hawking-dead/ (Eddie Redmayne)

2.https://www.idntimes.com/science/discovery/cendrawasih-panji/mengenal-hawking-radiation-temuan-terbesar-stephen-hawking-c1c2