Tipe Jaringan Wirless
Pada
jaringan wireless terdapat
standarisasi yang digunakan untuk penyesuaian kerja hardware atau software
yang dibuat oleh berbagai vendor. Standar tersebut dikeluarkan oleh IEEE yang
dikenal sebagai standar IEEE 802.11 yang berada di Amerika. IEEE 802.11 membagi
standar saluran menjadi beberapa saluran, diantaranya yang paling banyak
digunakan adalah IEEE 802.11b/g untuk
frekuensi 2.4 GHz dan IEEE 802.11a untuk
frekuensi 5 GHz. Gambar 3.6 menunjukkan konfigurasi setiap perangkat memiliki
tipe tersendiri [16].
Ad-Hoc
|
Infrastruktur
|
Repeater
|
Bridge
|
Router
|
Non Root Bridge
|
Root Bridge
|
802.11 Network Mode
|
Gambar 3.6 Tipe
Jaringan Wireless [16]
Dasar
pembangunan blok jaringan 802.11 adalah disebut Basic Service Set (BSS), BSS adalah gabungan dari group station yang saling terkoneksi
antara satu stasiun dengan stasiun yang lainnnya. Komunikasi yang berlangsung
dalam area tersebut dinamakan Basic
Service Area (BSA). Untuk menghasilkan jaringan bermodel BSS pengaturan
mode jaringan pada setiap station atau antena perlu dikonfigurasikan. Tipe
konfigurasi jaringan dibedakan menjadi mode Ad-Hoc, infrastruktur, repeater, bridge dan router [16].
1)
Tipe
Ad – Hoc
Ad-Hoc
adalah wireless card yang digunakan
untuk jaringan PTP, PTMP
atau MPTMP, dimana tidak ada satu master
node atau AP. Dalam mode ad-hoc, setiap card
berkomunikasi langsung dengan tetangga. Node harus dalam jangkauan satu sama
lainnya untuk berkomunikasi, dan harus setuju pada nama jaringan (SSID) dan
kanal yang digunakan. Skema tipe jaringan Ad-Hoc ditunjukkan pada Gambar 3.7
Gambar 3.7 Jaringan wireless Ad-hoc [16]
2)
Tipe
Insfratruktur
Infrastruktur
adalah jaringan yang terdiri dari suatu AP router
yang menyediakan layanan berbagai
akses data bagi client,
sehingga setiap client untuk
melakukan konektivitas ke AP melalui frekuensi tertentu, SSID atau autentifikasi password yang disediakan oleh AP. Setiap client yang akan terhubung ke
AP harus terkonfigurasi dalam mode infrasturktur. Skema tipe
jaringan infrastruktur ditunjukkan pada Gambar 3.8.
Gambar 3.8 Jaringan Wirless Tipe Insfratuktur [16]
3)
Tipe
Repeater
Repeater adalah node yang
dikonfigurasi untuk merelay trafik yang tidak diperuntukkan untuk node atau AP
itu sendiri. Dalam sebuah jaringan mesh,
setiap node adalah pengulang. Dalam jaringan infrastruktur tradisional, node
harus dikonfigurasi untuk meneruskan trafik ke node AP lain. Biasanya kedua
radio repeater dikonfigurasikan untuk
mode infrastruktur, untuk mengijinkan beberapa client untuk melakukan
sambungan ke salah satu sisi pengulang. Tetapi tergantung pada tata letak jaringan,
satu atau lebih perangkat mungkin perlu di set dalam mode ad-hoc atau mode client. Dalam pengaplikasiannya
repeater digunakan untuk mengatasi kendala
di sambungan jarak jauh. Skema tipe
jaringan repeater ditunjukkan pada
Gambar 3.9.
Gambar
3.9 Jaringan Wireless
Mode Repater [16]
4)
Tipe
Bridge
Bridge merupakan suatu mode dimana pengaplikasiannya
digunakan untuk menggabungkan jaringan lokal ethernet melalui jaringan wireless (berbeda subnet atau berbeda
kelas IP address), contoh
sederhananya menggabungkan dua jaringan LAN pada dua gedung yang berbeda. Skema tipe
jaringan bridge ditunjukkan pada
Gambar 3.10.
Gambar 3.10 Jaringan Wireless Tipe Bridge [16]
Pada
mode bridge terdapat dua
pengelompokan mode jaringan yang masing-masing memiliki fungsi berbeda sebagai
berikut :
1. Mode
Root Bridge :
Mode
ini digunakan apabila kita memiliki lebih dari satu antena atau AP yang
dikonfigurasikan dengan mode bridge.
Salah satunya harus bertindak sebagai root
bridge. Suatu root bridge hanya
dapat berkomunikasi dengan mode non root
bridge dan client device lain,
tetapi tidak dapat digabungkan dengan mode
root bridge lain.
2. Mode
Non Root Bridge
Dalam
mode ini dapat bergabung dengan mode root
bridge. Beberapa wireless bridge
mendukung suatu client untuk
terhubung ke non root bridge, selagi bridge adalah bertindak sebagai AP mode.
Mode ini memiliki kemampuan untuk secara simultan bertindak sebagai AP mode dan
bridge mode. Client dapat terhubung ke AP mode (bridge sebagai AP mode) dan bridge
berkomunikasi dengan bridge mode
lainnya.
3.
Tipe
Router
Mode
ini hanya berlaku untuk pada antena. Dalam pengaplikasiannya antena tersebut
dapat bertindak sebagai router yang
menggabungkan dua jaringan LAN
yang sudah ada melalui jalur koneksi wireless.
Mode ini berbeda dengan bridge, sebab
router memiliki kemampuan yang lebih
banyak dan beroperasi lebih cepat (Layer
3 Network)
dan memiliki perbedaan data, bila bridge
untuk melayani frame, tetapi pada router melayani paket data. Kelebihan
lainnya router mampu melakukan routing jaringan.
Tipe Sambungan WLAN [16]
Dalam
membangun jaringan wireless, terdapat
tiga tipe konfigurasi sambungan yang
harus diperhatikan sebagai berikut :
1)
Point to Point (PTP)
Sambungan
point to point biasanya menyediakan
sebuah koneksi internet dimana akses lain tidak tersedia. Satu sisi dari
sambungan point to point memiliki
koneksi internet, sementara yang lain menggunakan sambungan tersebut untuk
mendapat koneksi internet. Misalnya, sebuah universitas mungkin mempunyai
sambungan frame relay atau VSAT yang
cepat di tengah kampus, tetapi tidak mampu untuk membuat sambungan tersebut
bagi bangunan penting yang ada di luar kampus. Jika bangunan utama di kampus
memiliki pandangan terbuka ke bangunan diluar kampus, sambungan point to point dapat digunakan untuk
membuat kedua bangunan tersebut tersambung. Hal ini dapat berupa tambahan atau
bahkan menggantikan sambungan dial up.
Dengan antena yang tepat dan line of
sight, sambungan PTP dapat mentransmisikan sinyal sejauh 30 meter.
2)
Point
To Multipoint (PTMP)
Tata
letak jaringan yang juga sering dihadapi adalah point to multipoint. Apabila beberapa titik (antena) tersambung ke
pusat akses, ini merupakan aplikasi point
to multipoint. Contoh yang khas dari tata letak point to multipoint adalah penggunaan acces point nirkabel yang
menyediakan sambungan ke beberapa laptop. Laptop tidak berkomunikasi satu sama
lain secara langsung, tetapi harus dalam wilayah acces point untuk dapat
menggunakan jaringan.
3)
Multipoint to Multipoint (MPTMP)
Tipe
tata letak jaringan yang ke tiga adalah jaringan multipoint to multipoint, yang juga disebut sebagai ad-hoc atau
jaringan mesh. Dalam jaringan multipoint to multipoint, tidak ada
kewenangan pusat. Setiap node pada
jaringan dapat membawa lalu lintas data dari setiap node lainnya yang memerlukan, dan semua node berkomunikasi satu sama lain secara langsung.
Sumber :
[16]
Ragasari, Dia. Jaringan Komputer
Dasar-WLAN-SK. Diakses pada 22 Februari 2019 pukul 19.05 WIB. <https://
dia_ragasari.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/54849/WLAN Minggu+11.pdf>
No comments:
Post a Comment