https://www.filmandtvnow.com |
“Siapa
yang pernah melihat iklan yang meyakinkanmu bahwa mikrofonmu mendengarkan
percakapanmu?”
Kalimat
tersebut adalah kutipan dari film dokumenter yang mengisahkan skandal
penyalahgunaan data pengguna facebook pada pemilu amerika serikat pada tahun
2014. Film yang rilis pada 28 juli 2019 tersebut memberikan gambaran secara
gamblang bagaimana internet manambang data dari pengguna media sosial, google ,
kartu kredit dan divice yang menggunakan
internet lainnya. Data tersebut ditambang dari setiap klik, dan ketikan
dari gadget yang anda gunakan berhari-hari. Data yang berisi informasi pribadi
tersebut ditampung di kanal besar yang disebut Big Data.
Diera
digital seeperti sekarang ini, manusia memang sudah sangat akrab dengan
perangkat-perangkat yang saling terhubung dengan internet. Media sosial, mesin
pencari, gesekan kartu kredit, TV, kulkas bahkan kendaraan dan perangkat
lainnya yang sudah menggunakan teknologi Internet Of Things semuanya
menghasilkan data pribadi penggunanya. Setiap klik dan ketikan pencarian
menghasilkan data yang menggambarkan kepribadian dari penggunanya.
Dengan
sadar setiap akun media sosial yang kita buat akan menyita data pribadi kita
seperti, nama, tempat tanggal lahir, tempat tinggal dan data pribadi lainnya.
Bahkan di facebook terdapat form pengisian teman dekat dan keluarga. Lalu,
pernahkah kita berfikri kemana data dari divice yang sehari-hari kita gunakan?
Disimpan dimana? Untuk apa disimpan? Apa ruginya bagi kita jika data tersebut
bocor ketangan yang salah?. Dalam artikel ini, saya akan membahas
pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Dari sekian banyak pertanyaan yang
muncul dikepala kita tentang aliran data dari media sosial dan internet yang
kita gunakan, bermuara pada satu istilah yang belakangan menjadi perbincangan
hangat dikalangan pegiat teknologi informasi, terlebih bagi para pelaku
e-commarce, Big Data.
Apa itu Big Data ?
sumber : https://www.robicomp.com |
Perusahaan-perusahaan
yang memiliki big data adalah perusahaan yang memiliki data pengguna atau
perusahaan yang menuntut adanya akun pengguna. Perusahaan tersebut seperti
facebook dan sejenisnya, google, perusahaan e-commarce,
serta perbankan. Data tersebut
dikumpulkan dari form pengisian akun pengguna dan aktifitas pengguna.
Facebook
misalnya, saat anda membuat akun, anda akan diminta mengisi form data pribadi
seperti nama, tanggal lahir, hoby, keluarga terdekat, riwayat pendidikan dan
lain sebagainya. Secara sadar anda telah mengalirkan data pribadi anda ke Big
data perusahaan milik Mark Zuckerberg tersebut. Tidak berhenti disitu, sertiap
riwayat pencarian anda, teman anda, foto yang anda like, artikel atau berita
yang anda like dan bagikan semuanya tersimpan dalam Big data Facebook.
Apa Untungnya Perusahaan yang Memiliki
Big Data ?
Jika
dulu perushaan-perusahaan terkaya kebanyakan adalah perusahaan minyak, sekarang
sudah diambil alih oleh perusahaan yang memilik banyak Big data. Google, Facebook dan perusahaan e-commarce seperti Alibaba. Sehingga
muncul pendapat bahwa sekarang data lebih mahal dari minyak. Pertanyaan
selanjutnya, mengapa perusahaan tersebut bisa kaya dengan data?
Iklan, perusahaan tersebut mendapat
pengahsilan dari iklan. Hubungannya
dengan Big data? Setelah mengumpulkan data pribadi dari puluhan juta
penggunanya di seluruh dunia perushaan tersebut dapat menganlisa kepribadian
penggunanya. Dengan algoritma Artificial
Intelegence yang mereka buat, maka ilkan-ilkan akan masuk ke beranda akun
penggunanya masing-masing. Sehingga setiap akun akan dimasuki iklan yang
berbeda, sesuai dengan data pribadinya masing-masing.
Bagaimana Jika Big Data Jatuh
Ketangan yang Salah ?
Pada
tahun 2010, Facebook pernah melakukan eksperimen dengan memanfaatkan informasi
pribagi pengguna facebook yang telah tersimpan di Big data mereka. Hasil dari
eksperimen tersebut, mereka dapat mempengaruhi orang-orang AS berpartispasi
dalam pemilihan anggota kongres. Empat
tahun setelah itu, facebook kembali melakukan eksperimen. Sehingga mereka
menyimpulkan berdasarkan informasi pribadi yang terkumpul, mereka dapat membuat
penggunanya lebih senang atau lebih sedih. Caranya adalah dengan merekayasa
artikel atau berita yang tampil di linimasa target eksperimen mereka.
Yang saya tangkap dari eksperimen
tersebut, melalui informasi pribadi di big data mereka. mereka dapat mengetahui
kepribadian yang dimiliki penggunanya. Kalau sudah demikian, privasi kita
sebagai pengguna facebook bisa dikatakan sudah masuk ke salah satu slot big
data mereka.
Pada tahun 2014, 50 Juta data
pengguna facebook bocor ke salah satu perusahaan yang bergerak dalam pelayanan
kampanye politik. Dengan menganalisa data tersebut, mereka menyerang para
pengguna facebook dengan berita-berita sehingga dapat mempengaruhi arah pilihan
politik mereka pada pemilihan president AS 2016.
Opini SeveerBlog Mengenai Keamanan
Bermedia Sosial Dimasa Depan
Data
akun, like yang kita klik, ketikan di beranda pencarian, foto atau artikel yang
kita bagikan. Semuanya terekam dalam Big data mereka. Informasi tersebut
menggambarkan kepribadian kita. Tidak sebatas itu, mereka juga mengetahui
orang-orang terdekat kita. Media sosial telah mengambil alih privasi kita.
Siapa yang bias menjamin data tersebut tidak bocor. Perusahaan seperti facebook
memang memiliki ketentuan bahwa mereka akan menjaga kerahasiaan data tersebut.
Namun, siapa sangka data tersebut bocor daan digunakan sebagai alat kampanye
politik.
"Tidak ada tempat untuk
bersembunyi di jejaring sosial," kata Lewis Mitchell, penulis penelitian
dari University of Adelaide di Australia. Kita sudah terlanjur memberikan
informasi pribadi kita dengan sadar. Dengan kata lain, kita tidak punya privasi
lagi. Sewaktu-waktu penyalahgunaan dapat terjadi.
Teknologi kecerdasan buatan
berkembang dengan pesat, analisa data semakin akurat, privasi kita semakin
dijerat. Semakin banyak perangkat dan aplikasi yang menggunakan Face Recognition atau scan wajah sebagai kunci keamanan.
Sementara itu, foto kita bertebaran di media sosial.
Apa
yang bias kita lakukan? Doakan akan dilanjutkan diartikel berikutnya.
Terimakasih
bagi yang sudah membaca, semoga selalu berbahagia bagi yang bersedia membagikan
dengan teman dan kerabat lainnya. Artikel ini jauh dari kata sempurna,
kesalahan sangat informari dan penafsiran sangat mungkin terjadi.
Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
ReplyDeleteSistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 8 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif :
arena-domino.net
arena-domino.org
100% Memuaskan ^-^